Orang Tidak kompeten Bukan Orang Bodoh


TIDAK KOMPETEN adalah perilaku yang dilatih, bukan bawaan lahir. Umumnya orang tidak kompeten otaknya pintar namun kecakapannya rendah. Disebut pintar karena dia mudah mengerti waktu kita ajari pengetahuan baru.
Seseorang disebut TIDAK KOMPETEN karena dia berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama, misalnya, membuang sampah sembarangan. Atau berulang-ulang tidak melakukan hal yang benar yang mampu dilakukannya dengan benar karena dia terbukti sudah pernah melakukan hal tersebut dengan benar, misalnya tidak melipat membuang sampah di tempatnya. Atau berulang-ulang mengaku tidak tahu atau memberi pengetahuan yang salah padahal dia sudah berulang-ulang diajari dan teruji benar.

Tahu Bukan Mampu

TAHU artinya mengerti ketika diberitahu tentang suatu pengetahuan. Bagaimana cara menguji bahwa dia tahu? Kita tahu bahwa dia tahu ketika kita meminta dia untuk mengulangi apa yang kita ucapkan kepadanya. Karena mampu mengerti yang kita ajakan itu sebabnya kita akui bahwa dia pintar. Orang pintar adalah orang yang mudah untuk tahu.
MAMPU adalah pandai melakukan dengan benar apa yang kita minta dia lakukan dengan benar. Kita tahu kalau dia MAMPU ketika dia melakukan hal yang kita suruh dia lakukan dengan benar. Orang demikian disebut pandai. Orang pandai adalah orang yang cakap melakukan berbagai tindakan.
Sarjana Akuntansi yang baru lulus punya banyak PENGETAHUAN tentang Giro namun dia nggak kan becus menulis Giro dengan benar karena dia belum pernah DILATIH untuk melakukan hal itu.
Itu sebabnya, banyak sarjana dengan IP 4 (indek prestasi) gagal berprestasi dalam perusahaannya. Kenapa demikian? Karena dia TAHU namun tidak MAMPU. Pengetahuannya banyak namun kecakapannya sedikit sekali.

Orang Tidak kompeten

Tidak ada jalan pintas untuk menjadi PINTAR dan PANDAI. Untuk pintar anda harus BELAJAR artinya mendengar atau membaca berulang-ulang agar ingat. Untuk pandai anda harus BERLATIH melakukannya berulang-ulang hingga cakap.
Ada orang yang sejak kecil bertindak cerdas agar tidak perlu BELAJAR yaitu dengan bertanya. Dengan bertanya kepada orang lain dia tidak perlu bersusah payah membaca buku. Bertanya saja. Orang-orang demikian merasa dirinya cerdas karena dia pandai bertanya.
Ada pula yang sejak kecil bertindak cerdas agar tidak perlu melakukan berbagai hal dengan menyuruh orang lain melakukannya.
Anak-anak demikian pasti tumbuh menjadi orang TIDAK KOMPETEN setelah dewasanya. Dia TIDAK KOMPETEN karena mengharapkan orang lain yang melakukannya. Dia TIDAK KOMPETEN karena tidak pernah mau melatih dirinya untuk melakukannya.
Itu sebabnya orang TIDAK KOMPETEN akan menunda tugasnya agar orang lain yang melakukannya. Orang TIDAK KOMPETEN akan mencari alasan agar tidak melakukan tugasnya. Orang Tidak kompeten tidak akan belajar dan berlatih karena berharap orang lainlah yang melakukannya. Orang TIDAK KOMPETEN akan berlagak BODOH agar dirinya tidak melakukannya dan menunggu orang lain yang melakukannya.
Itu sebabnya orang TIDAK KOMPETEN tidak pernah SALAH karena alih-alih mengakui kesalahannya dia justru mencari ALASAN. Orang TIDAK KOMPETEN tidak pernah BENAR karena dia tidak pernah SALAH. Hanya orang-orang yang mengakui kesalahannyalah yang giat membina dirinya agar tidak menjadi benar. Karena berilang-ulang melatih dirinya menjadi benar maka dia pun akhirnya mampu melakukan dengan benar.

Cara Membina Orang Tidak kompeten

Orang tidak kompeten hanya bisa dibina kalau dia mendapat pencerahan sehingga menyadari masalahnya kemudian bertemu dengan guru yang membinanya dengan sabar. Kebanyakan orang tidak kompeten baru bertobat setelah berkali-kali mengalami penderitaan akibat ketidak kompetenannya. Sayangnya, pertobatan hanya menyelesaikan separuh masalah. Harus ada guru yang mengajari orang tidak kompeten yang bertobat itu untuk melatih dirinya melakukan hal yang benar. Kenapa demikian?
Karena seiring berlalunya waktu, perilaku TIDAK KOMPETEN itu sudah menjadi REFLEK sehingga dia ujug-ujug sudah bertindak tidak kompeten tanpa disadarinya dan tidak mampu mengendalikan diri ketika menyadari bahwa tindakannya itu tidak kompeten sekali.

Contoh:
Orang tidak kompeten biasa buang sampah sembarangan. Dia sadar bahwa perilakunya itu salah. Namun sayangnya perilakunya itu sudah menjadi reflek. Itu sebabnya tanpa disadarinya, dia ujug-ujug sudah membuang sampah sembarangan.
Kesadaran agar membuang sampah di tempat sampah hanya mendatangkan PENGETAHUAN namun tidak membentuk PERILAKU-nya. Itu sebabnya walaupun tahu harus buang sampah di keranjang namun secara reflek dia selalu buang sampah sembarangan tanpa disadarinya.
Yang harus dilakukannya adalah melatih dirinya untuk membuang sampah di keranjang sampah. Kalau setiap hari di melatih dirinya membuang sampai di keranjang sampah maka cepat atau lambat dia pun secara reflek membuang sampah ke keranjang sampah. Berapa kali latihan itu harus dilakukan? Makin sering melakukannya makin cepat dia berubah. Kalau perlu lakukan itu 1-000 kali dalam sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Tumpuan akibat beban terbagi rata.

Analisa Struktur Pada Balok Statis Tertentu Dengan SAP 2000

G U R U