GAMBARAN DI NEGERI ANTAHBERANTAH
GAMBARAN DI NEGERI
ANTAHBERANTAH
( hanya hayalan waktu
senggang, maaf jika ada yang kebetulan)
Di jalan raya banyak motor dan mobil saling
menyalip satu sama lain.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka
dididik untuk menjadi lebih cepat dan bukan menjadi lebih sabar, mereka dididik
untuk menjadi yang terdepan dan bukan yang tersopan.
Di jalanan pengendara motor lebih suka menambah
kecepatannya saat ada orang yang ingin menyeberang jalan dan bukan malah
mengurangi kecepatannya.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak
kecil di rumah dan di sekolah anak kita setiap hari diburu dengan waktu, di
bentak untuk bergerak lebih cepat dan gesit dan bukan di latih untuk mengatur
waktu dengan sebaik-baiknya dan dibuat lebih sabar dan peduli.
Di hampir setiap instansi pemerintah dan swasta di Negeri Antahberantah dulu,
banyak para pekerja yang suka korupsi.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan di sekolah anak-anak
di didik untuk berpenghasilan tinggi dan hidup dengan kemewahan mulai dari
pakaian hingga perlengkapan dan bukan di ajari untuk hidup lebih sederhana,
ikhlas dan bangga akan kesederhanaan.
Di hampir setiap instansi sipil sampai petugas
penegak hukum di Negeri Antahberantah dulu, banyak terjadi kolusi, manipulasi proyek dan
anggaran uang rakyat
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka
dididik untuk menjadi lebih pintar dan bukan menjadi lebih jujur dan bangga
pada kejujuran.
Di hampir setiap tempat di
Negeri Antahberantah kita mendapati orang yang mudah sekali marah dan merasa
diri paling benar sendiri.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil dirumah dan disekolah mereka
sering di marahi oleh orang tua dan guru mereka dan bukannya diberi pengertian
dan kasih sayang.
Di hampir setiap sudut kota di Negeri Antahberantah
dulu, kita temukan orang yang tidak lagi
peduli pada lingkungan atau orang lain.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan disekolah mereka
dididik untuk saling berlomba untuk menjadi juara dan bukan saling
tolong-menolong untuk membantu yang lemah.
Dan hal ini di
umumkan kepada khalayak ramai. Yang paling parah lagi….. “ Memposisikan yang
SALAH di tempat BENAR dan sebaliknya memposisikan yang BENAR di tempat
yang SALAH”.
Di hampir setiap kesempatan termasuk di pertemuan formal maupun media sosial
juga selalu saja ada orang yang mengkritik tanpa mau melakukan koreksi diri
sebelumnya.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan disekolah anak-anak
biasa di kritik dan bukan di dengarkan segala keluhan dan masalahnya.
Di hampir setiap kesempatan di Negeri
Antahberantah, kita sering melihat ada
orang "ngotot" dan merasa paling benar sendiri.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan sekolah mereka
sering melihat orang tua atau gurunya "ngotot" dan merasa paling
benar sendiri.
Di hampir setiap lampu merah dan rumah ibadah
di
Negeri Antahberantah, kita banyak menemukan pengemis.
Mengapa..?
Karena di Negeri Antahberantah dulu, sejak kecil di rumah dan disekolah mereka
selalu diberitahu tentang kelemahan2 dan kekurangan2 mereka dan bukannya di
ajari untuk mengenali kelebihan2 dan kekuatan2 mereka.
Jadi sesungguhnya potret dunia dan kehidupan yang
terjadi saat ini di Negeri Antahberantah,
adalah hasil dari ciptaan kita sendiri di rumah bersama-sama
dengan dunia pendidikan di sekolah. Jika kita ingin mengubah potret ini menjadi
lebih baik, maka mulailah mengubah cara mendidik anak-anak kita dirumah dan
disekolah tempat khusus yang dirancang bagi anak untuk belajar menjadi manusia
yang berakal sehat dan berbudi luhur.
Ku coba mengolah
kembali dari tulisan George Carlin seorang Comedian pemerhati kehidupan.
***Jika
artikel ini dirasakan bermanfaat Mari kita belajar terus dan terus belajar
untuk menjadi orang tua dan guru yang lebih baik agar potret negeri kita bisa
berubah menjadi lebih baik mulai dari kita, keluarga kita dan sekolah kita
sendiri. (s4mt)
Komentar
Posting Komentar